Rabu, 28 Desember 2011

kolokium (identifikasi Tanin)

A. PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang Masalah 
Rumbia atau disebut juga pohon sagu adalah nama sejenis palma penghasil pati sagu. Nama-nama lainnya di pelbagai daerah di Sumatra dan Sulawesi adalah rumbieu, rembie, rembi, rembiau, rambia, hambia, humbia, lumbia, rombia, rumpia. Juga ripia, lipia, lepia, lapia, lapaia, hula atau huda (pada berbagai bahasa di Maluku); ambulung, bulung, bulu, tembulu (Jw.), bhulung (Md.), kiray (Sd.), dan lain-lain.[1]
Rumbia berbunga dan berbuah sekali (monocarpic) dan sesudah itu mati. Karangan bunga bentuk tongkol, panjang hingga 5 m. Berumah satu (monoesis), bunga rumbia berbau kurang enak.
Rumbia menyukai tumbuh di rawa-rawa air tawar, aliran sungai dan tanah bencah lainnya, di lingkungan hutan-hutan dataran rendah sampai pada ketinggian sekitar 15 m. Pada wilayah-wilayah yang sesuai, rumbia dapat membentuk kebun atau hutan sagu yang luas.
Buah rumbia memiliki rasa yang sepat , biasanya orang banyak memakannya dalam bentuk yang sudah  diremdamkan dengan air laut dalam jangka waktu 1minggu sampai 10 hari. Rasa sepat itu banyak ilmuan mengatakan ada kandungan tanin didalam buah tersebut.inilan yang menyebabkkan penlitian ini dilakukan. Maka oleh sebab itu penulis ingin mrmbuktikan hal tersebut melalui penelitian yang berjudul Identifikasi Tanin pada Buah rumbia, yang menyebabkan peneitian ini dilakukan

2. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah  apakah  benar rasa sepat itu adalah tannin

3. Tujuan Penelitian
            Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahui  kandungan tannin dalam buah rumbia.

4. Mamfaat Penelitian
            Dengan penelitian ini kita dapat memberikan informasi kepada masyarakat  bahwa rumbia yang kita makan  itu mengandung tanin yang bermanfaat bagi tubuh kita dan mengetahui bagaimana cara mengidentifikasinya.








5. Penjelasan Istilah
            Untuk menghindari keselapahaman dalam memehami istilah yang dimaksud, maka penulis perlu menjelaskan berberapa istilah dibawah ini
a.       Identifikasi adalah mengenal suatu benda dengan mempelajari cirri khas dan karakteristik yang dimiliki
b.      Rumbia atau disebut juga (pohon) sagu adalah nama sejenis palma penghasil pati sagu.
c.       Tanin adalah unsur penting dalam proses penyamakan kulit.















B. KAJIAN TEORITIS

1.Tanaman Rumbia
Tanaman sagu (Metroxylon sp) merupakan salah satu komoditi bahan pangan yang banyak mengandung karbohidrat, sehingga sagu merupakan bahan makanan pokok untuk beberapa daerah di Indonesia seperti Maluku, Irian Jaya dan sebagian Sulawesi. Sagu juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pangan yang antara lain dapat diolah menjadi bahan makanan seperti bagea, mutiara sagu, kue kering, mie, biskuit, kerupuk dan laksa (Harsanto, 1986).[2]
1.1  Sejararah Tumbuahan Rumbia
Pada mulanya diperkirakan berasal dari Maluku dan Papua, sejak lama rumbia telah menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara, yakni pulau-pulau Sunda Besar, Sumatra, Semenanjung Malaya, dan tak terkecuali di Filipina, kemungkinan karena dibawa oleh peradaban manusia. Kini rumbia telah meliar kembali di banyak tempat.Saat ini belum ada data yang pasti yang mengungkapkan kapan awal mula sagu ini dikenal. Di wilayah Indonesia Bagian Timur, sagu sejak lama dipergunakan sebagai makanan pokok oleh sebagian penduduknya, terutama di Maluku dan Irian Jaya. Tanaman sagu dikenal dengan nama Kirai di Jawa Barat, bulung, kresula, bulu, rembulung, atau resula di Jawa Tengah; lapia atau napia di Ambon; tumba di Gorontalo; Pogalu atau tabaro di Toraja; rambiam atau rabi di kepulauan Aru.[3]
Rumbia menyukai tumbuh di rawa-rawa air tawar, aliran sungai dan tanah bencah lainnya, di lingkungan hutan-hutan dataran rendah sampai pada ketinggian sekitar 700 m dpl. Pada wilayah-wilayah yang sesuai, rumbia dapat membentuk kebun atau hutan sagu yang luas.
1.2 Taksonomi Rumbia
Adapun urutan tanaman Rumbia secara taksonomi dapat diklasifikasikan menjadi:
Kerajaan         
Divisi              
Kelas              
Ordo               
Famili 
Genus
Spesies
 Plantae
Magnolophyta
Liliopsida
Arecales
Arecaceae
Metroxylon
Metroxylon sp

1.2  Morfologi Tumbuhan Rumbia
Pohon palma yang merumpun, dengan akar rimpang yang panjang dan bercabang-cabang; tinggi tajuk 10 m atau lebih dan diameter batang mencapai 60 cm. Daun-daun besar, majemuk menyirip, panjang hingga 7 m, dengan panjang anak daun lk. 1.5 m; bertangkai panjang dan berpelepah.[4]
Rumbia berbunga dan berbuah sekali (monocarpic) dan sudah itu mati. Karangan bunga bentuk tongkol, panjang hingga 5 m. Berumah satu (monoesis), bunga rumbia berbau kurang enak Rumbia menyukai tumbuh di rawa-rawa air tawar, aliran sungai dan tanah bencah lainnya, di lingkungan hutan-hutan dataran rendah sampai pada ketinggian sekitar 700 m dpl. Pada wilayah-wilayah yang sesuai, rumbia dapat membentuk kebun atau hutan sagu yang luas.

1.3 Mamfaat Tanaman Rumbia
Tanaman  rumbia mempunyai banyak bagi kebuthan hidup yaitu dari empulur batangnya dihasilkan tepung sagu, yang merupakan sumber karbohidrat penting bagi warga kepulauan di bagian timur Nusantara. berbagai rupa makanan pokok dan kue-kue dibuat orang dari tepung sagu ini. Sagu dipanen tatkala kuncup bunga (mayang) telah keluar, namun belum mekar sepenuhnya. Umur panenan ini bervariasi menurut jenis kultinya, yang tercepat kira-kira pada usia 6 tahun.
Daun tua dari pohon yang masih muda merupakan bahan atap yang baik; pada masa lalu bahkan rumbia dibudidayakan (dalam kebon-kebon kiray) di sekitar Bogor dan Banten untuk menghasilkan atap rumbia ini. Dari helai-helai daun ini pun dapat dihasilkan semacam tikar yang disebut kajang. Daun-daunnya yang masih kuncup (janur) dari beberapa jenisnya dahulu digunakan pula sebagai daun rokok, sebagaimana pucuk nipah.
Umbutnya, dan juga buahnya yang seperti salak, dimakan orang. Buah ini memiliki rasa sepat, sehingga untuk menghilangkan kelatnya itu buah rumbia biasa direndam dulu beberapa hari di lumpur atau di air laut sebelum dikonsumsi. Tempayak dari sejenis kumbang, yang biasa hidup di batang dan umbut rumbia yang mati, disukai orang -dari Jawa hingga Papua- sebagai sumber protein dan lemak yang gurih dan lezat
1.5  Kandungan kimia
 Buah rumbia adalah buah yang banyak mengandung zat kimia dan seperti  tannin  yang diduga yang mmpunyai rasa sepat. Tannin tidak hanya pada buah nya saja tetapi ada juga pada kulitnya. Selain itu buah ini juga mengandung karbohidrat. Karbohidrat disini adalah rasa manis yang ada pada saat buah sudah matang. Selain dari itu buah rumbia juga mengandung asam. Kandungan asam pada buah ini paling banyak pada saat buah tersebut belum matang.
2.    TANIN
Tanin mempunyai komposisi yang bervariasi. Beberapa disebutcondensed tanins adalah phenol dari sruktul kompleks menengah dan yang lainya adalah ester dari glucosa atau gula dan yang lainya dengan satu atau lebih asam triyhdroxybenzoat. Tanin tedapat dalam banyak tumbuhan dan sumber terbaik untuk mendapatkanya adalah kantung-kantung pada kuli kayu pohon.ekstraksi dengan air dan alcohol adalah langkah pertama dalam memproduksi tannin. Pengendapan dan diikuti dengan evavorasi pada temperatur rendah adalah langkah berikutnya untuk menghasilkan produk koomersial.[5]






2.1 Sruktul tanin


            2.2 Manfaat Tanin
            Senyawa tanin mempunyai manfaat yaitu sebagai obat anti diare dan juga anti bakar. Tanin tidak hanya menyembuhkan luka bakar, tetapi dapat memngentikan pendarahan juga sebagai penghenti infeksi sementara. Kemanpuan tannin untuk membemtuk lapisan pelindung diatas jaringan yang terbuka menjaga luka dari infeksi.








C. APLIKASI TEORI

1. Lokasi dan jadwal plaksanaan
            Penelitian ini dilakukan dilaboratorium kimia Fukultastarbiyah IAIN AR- Raniry Darussalam Banda Aceh  sebanyak satu kali 60 menit pada hari Minggu tanggal 22 November 2009
3.                  Populasi dan Sampel
a. Populasi
            Populasi dalam penelitian ini dalah  buah  rumbia yang didapatkan dipasar uleekareng
     b. Sampel
            Sampel yang digunakan dalampenelitian in adalah empat buah  buah rumbia
3. Alat dan Bahan
    a. Alat
            Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah pipet tetes, spatula,gelas kimia tabung reaksi  dan pembakar spritus.
   b. Bahan
            Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kertas saring, FeCl3, dan gelatine

4. Prosedur Eksperimen
   a. Persiapan Sampel
            Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4, buah rumbia yang telah dikupas
   b. Cara Kerja
            senbanyak 4, buah rumbia  dikupas kemudian digerus dengan air  dan disaring dengan kertas saring setelah itu dipanaskan hingga menddih,  lalu  filtrat dibagi dalam dua buah tabung reaksi masing-masing diisi senbanyak 2 ml, tabung pertama dimasukkan 5 tetes  FeCl3 dan tabung kedua dimasukkan larutan gelatine.
 5. Hasil Penelitian
- 20 mL Filtrat + 5 tetes FeCl3     →  larutan warna hitan ( positif ada tanin galat)
- 20 mL Filtrat + 5 tetes gelatin  → endapan warna putih (positif ada tanin)
6. Pembahasan
             Dalam penelitian ini mengunakan  4 buah rumbia, buah rumbia  dikupas kemudian digerus dengan air  dan disaring dengan kertas saring setelah itu dipanaskan hingga menddih lalu  filtrat dibagi dalam dua buah tabung reaksi masing-masing diisi senbanyak 2 ml, tabung pertama dimasukkan 5 tetes  FeCl3 yang menghasilkan larutan warna hitam yang mmbuktikan adanya tanin galat.
            Tabung kedua dimasukkan larutan gelatin yang menghasilkan endapan warna putih yang membuktikan adanya tanin. Jadi dengan dengan mengunakan  larutan FeCl3 sebanyak 5 tetes telah membuktikan adanya tannin warna hitam itu adalah dan  dan dengan memngunakan 5 tetes larutan gelatin yang membuktikan adanya endapan warna putih itu adalah tanin.

















D. PENUTUP

1.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan melalui percobaan maka dapat disimpulkan  bahwa:
1.      Dengan mengunakan  larutatan FeCl3   dapat membuktikan adaya  tannin galat.
2.      Dengan mengunakan larutan gelatin dapat membuktikan adanya tanin
2.    Saran
Untuk pembaca penulis menyarankan
Diharapkan dapat dilakukan penelitian identifikasi tanin  pada buah yang lain.
1.      Diharapkan agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang kadar tanin yang terkandung dalam buah rumbia











DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1994. Sagu, Komoditi Pertanian yang Dilupakan. Dalam Kumpulan
Anwar, I 1994 sagu tulehu dalam kumpulan kliping sagu trubus
Haryanto, B. dan Panglali, P. 1992. Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Kanisi
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 380-390.
http//en.wikipidia.org/wiki/tannin
http// syair/worsdpress.com//sagu.2009
Tannins", http://www. fwkc.com/encvclopedia/low/articles/tltO25000161 f. htm.



























[1] Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 380-390.
[2] http// syair/worsdpress.com//sagu.2009

[4] Anwar, I 1994 sagu tulehu dalam kumpulan kliping sagu trubus

            [5] Tannins", http://www. fwkc.com/encvclopedia/low/articles/tltO25000161 f. htm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar