Kamis, 29 Desember 2011

kolokium aku

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dansubtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar danhibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.
Tanaman ini banyak ditanam orang di halaman sebagai tanaman hias atau sebagai pagar hidup untuk memperindah halaman rumah. Kembang sepatu memiliki lima helai daun kelopak. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari.
Pada umumnya tinggi tanaman kembang sepatu ini sekitar 2 m- 5 m. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Bunga kembang sepatu ini berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm hingga 20 cm. Bunganya bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Akar, daun dan bunga kembang sepatu dapat dijadikan sebagai bahan obat. Terdiri dari berbagai jenis dan warna : merah tua, pink, pink putih, putih, orange, kuning.
Menurut para ilmuan menyatakan daun, bunga dan akar kembang sepatu mengandung flavonoida. Di samping itu daunnya juga mengandung saponin, dan polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin dan saponin. Inilan yang menyebabkkan penlitian ini dilakukan. Maka oleh sebab itu penulis ingin mrmbuktikan hal tersebut melalui penelitian yang berjudul Clening Fitokimia Senyawa Polar, Semipolar Dan Non Polar Pada Bunga Kembang Sepatu, yang menyebabkan peneitian ini dilakukan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah apakah benar Bunga kembang sepatu mengandung flavonoida, polifenol, dan juga mengandung tannin dan saponin.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan flavonoida, polifenol, dan juga mengandung tannin dan saponin.
4. Mamfaat Penelitian
Dengan penelitian ini kita dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa bunga kembang sepatu itu mengandung flavonoida, polifenol, dan juga mengandung tannin dan saponin.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
1. Tanaman kembang sepatu
1.1 Sejarah Kembang Sepatu
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tanaman semak suku malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. bunga dari berbagai jenis kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah jambu atau merah tua. Nu beureum euceuy oge seueur!
Di malaysia, kembang sepatu disebut sebagai Bunga Raya dan ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960.
Tak hanya penampilan sederhananya di taman-taman yang berguna dari kembang sepatu ini, juga fungsi darurat semir sepatu dan bahan pewarna untuk makanan, bunga ini mempunyai khasiat kesehatan juga. Dulu sering iseng juga kuncup bunganya yang segera mekar sering diambil dan dihirup madunya. Manis.
Bunga kembang sepatu mengandung hibiscetin, sedangkan batang dan daunnya mengandung kalsium oksalat, peroksidase, lemak, dan protein. Berkhasiat mengobati bronchitis, gonorhoea (kencing nanah), haid tidak teratur, obat sakit panas, demam pada anak-anak, sariawan, batuk, gondok, dan sakit kepala.
1.2 Taksonomi Rumbia
Adapun urutan tanaman Rumbia secara taksonomi dapat diklasifikasikan menjadi:
Kindom
Subkindom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies Plantae
Tracheobionta Spermatophyta
Magnolophyta
Magnoliopsida
Malvales
Malvaceae
Hibiscus
Hibiscus rosa-sinensis L Tumbuhan
Tumbuhan berpembuluh
Menghasilkan biji
Tumbuhan berbunga
Berkeping dua / dikotil
Malvales
Suku kapas-kapasan

Bunga kembang sepatu

1.3 Morfologi tumbuhan kembang sepatu
a. Hibitus : Perdu, tahunan, tegak, tinggi ± 3 m.
b. Batang : Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor.
c. Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau.
d. Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
e. Buah : Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat.
Biji : Pipih, putih.
f. Akar : Tunggang, coklat muda.
1.4 Mamfaat Tanaman Kembang Sepatu
Selain memiliki fisik bunga yang indah, tanaman kembang sepatu ini memiliki banyak khasiat yang telah digunakan sebagai tanaman obat oleh masyarakat selama bertahun-tahun diantaranya adalah:
1. Obat sakit panas: Akar ditumbuk halus, kemudian direbus dalam air yang mendidih selama lebih kurang setengah jam, lalu airnya disaring dan kemudian diminum.
2. Batuk dan sariawan: Daunnya direbus dalam air yang mendidih selama lebih kurang seperempat jam, disaring dan kemudian airnya diminum.Bronkhitis : Bunganya direbus selama lebih kurang seperempat jam, kemudian airnya disaring lalu diminum.
3. Gonnorhoea: Bunganya direbus selama lebih kurang seperempat jam, kemudian airnya disaring lalu diminum, air yang telah disaring setelah didiamkan selama sat malam (diembun-embunkan) lalu diminum.
4. Gondok: Akar diserbukkan dan direbus dalam air yang mendidih selama lebih kurang setengah jam, dapat digunakan sebagai obat kompres.Sakit kepala: Serbuk daun direbus selama lebih kurang setengah jam dapat dipergunakan sebagai obat kompres.
5. Bisul atau Abses: Daun secukupnya dicuci bersih, lalu digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan diatas bisul atau abses, lalu dibalut. Pengobatan ini khusus untuk pemakaian luar.

5.1 Kandungan Kimia
Tumbuhan kembang sepatu mengandung banyak zat kimia seperti pada daun, bunga, dan akar kembang sepatu mengandung flavonoida. Di samping itu daunnnya juga mengandung saponin dan polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin, saponin, skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C.
2. Flavanoida
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) adalah flavon dan flavonol dengan C- dan O-glikosida, isoflavon C- dan O-glikosida, flavanon C- dan O-glikosida, khalkon dengan C- dan O-glikosida, dan dihidrokhalkon, proantosianidin dan antosianin, auron O-glikosida, dan dihidroflavonol O-glikosida. Golongan flavon, flavonol, flavanon, isoflavon, dan khalkon juga sering ditemukan dalam bentuk aglikonnya Menurut Markham (1988), flovonoid tersusun dari dua cincin aromatis yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga dengan susunan C6-C3-C6 .


3. Kegunaan Flavonoid
Antosianin dan flavonoid lainnya menarik perhatian banyak ahli genetika karena ada kemungkinan untuk menghubungkan berbagai perbedaan morfologi di antara spesies yang berkerabat dekat dalam satu genus misalnya dengan jenis flavonoid yang dikandungnya.[2] Flavonoid yang terdapat di spesies yang berkerabat dalam satu genus memberikan informasi bagi ahli taksonomi untuk megelompokkan dan menentukan garis evolusi tumbuhan itu.[2]
Cahaya khususnya panjang gelombang biru meningkatkan pembentukan flavonoid dan flavonoid meningkatkan resistensi tanaman terhadap radiasi UV.[2]
Quercetin dan myricetin, merupakan jenis flavonoid yang melindungi sel Caco-2 yang terdapat padasaluran pencernaan dari oksidasi rantai ganda DNA dan bersifat antioksidan yang melindungi kolonosit daristress oksidatif.[3]

4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar